Bersama Para Rektor, Menag Bahas Moderasi Beragama di PTKI
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi garda terdepan dalam menjaga moderasi beragama, khususnya moderasi Islam. Maka Menag meminta kepada civitas akademika PTKI untuk dapat menyuarakan tentang hal tersebut.
Ini menjadi salah satu harapan yang disampaikan Menag saat melakukan diskusi terkait praktek moderasi beragama bersama puluhan rektor PTKIN, di Rumah Dinas Menag, Jalan Widya Chandra, Jakarta.
"Sebagai perguruan tinggi Islam, kita lah (PTKI) yang paling sah untuk berbicara Islam itu apa," ujar Menag, Senin (20/05).
Ia menambahkan, PTKI memiliki kompetensi dan legitimasi menjelaskan apa sesungguhnya Islam. “Orang menjadi radikal dan ekstrem itu faktor penyebanya sangat kompleks. Setidak-tidaknya kita bisa lakukan adalah mengembalikan pemahaman Islam yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tandas Menag.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Menag dan para rektor mendengarkan paparan dari Tim Lakpesdam PBNU Rumadi dan Marzuki yang telah melakukan penelitian terkait Moderasi Beragama di lingkungan PTKIN.
Dalam penelitian yang dibiayai oleh Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag ini menyimpulkan bahwa perguruan tinggi tidak terlepas dari pengaruh radikalisme.
Menurut Marzuki, riset ini bertujuan untuk mengukur tingkat Moderasi Beragama mahasiswa PTKIN di Indonesia. Penelitian yang melibatkan 1200 mahasiswa dari 12 PTKIN ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan menggunakan alat survey maupun wawancara langsung.
"Survei telah dilakukan sejak Maret hingga Desember 2018," ujar Marzuki.
Tim Lakpesdam PBNU berharap kiranya temuan hasil riset ini, dapat menjadi modal mengembangkan pola Moderasi Beragama dilingkungan PTKIN.
Menanggapi hal tersebut Menag meminta rektor PTKIN untuk dapat berprasangka baik dan segera mengambil sikap untuk mengembangkan pola Moderasi Beragama di lingkungan PTKIN.
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Diktis Kemenag Arskal Salim dan Direktur Deradikalisasi BNPT. Sementara, bertindak sebagai moderator, Ketua Forum Rektor PTKIN Babun Suharto.(p/ab)